Pertemuan terakhir dengan beliau orang yang sangat saya banggakan dia Bapak saya
tanpa ada pertanda apa-apa, terlihat seperti hari-hari biasa dengan penuh canda tawa.
Tepatnya tanggal 28 september pertemuan terakhir saya dengan beliau, saat hendak
mengantar saya menuju terminal bus, untuk menuju kota Jogja untuk melajutkan kuliah.
2 bulan setelah saya berada di kota Jogja.. hanya terhitung 5 kali dia menguhubgi saya
tidak seperti biasanya yang hampir setiap hari memantau keadaan saya disini
Ternyata firasat saya sama dengan kejadian apa yang beliau alami..
muntah darah sedangkan saya hanya muntah karena masuk angin biasa
Tidak ada firasat apa-apa dengan semua ini, entah kenapa mamah saya tidak seperti biasanya
menelpon saya pagi-pagi dengan nada yang aneh tersenggak-senggak, tanda tanya besar di pikiran saya
dia menyuruh saya pulang cepat-cepat, padahal hari itu saya ada matkuliah yang penting.
Tapi saya hiraukan semuanya, tanda tanya besar ini perlahan mulai terjawab..
dengan nada yang kurang enak mamah saya telpon # aa.. bapak sudah gak ada umur lagi#
Kaget denger kata-kata yang terlontar dari mamah saya...
Dengan muka panik saya mencoba tenang dan sabar, walaupun masih belum bisa terima dengan kenyataan.
Sesampainya di rumah saya di Anyer, tangisan-tangisan mamah,adik,nenek semakin buat saya percaya
bahwa beliau kini sudah tiada... saya hanya biasa terdiam dan begegas menuju tempat peristirahatan terakhir beliau...
#GOD BLESS YOU DAD#
